dikky setiawan Posted September 9, 2015 Report Share Posted September 9, 2015 permisi salam kenal, saya dikky setiawan sedang membuat Tugas Akhir berkenaan dengan remote sensing Saya punya permasalah pada pembuatan peta tutupan lahan, dengan menggunakan software argis 10 dan erdas 8.5 1. saya sedang membuat peta perubahan tutupan lahan, antara tahun 1990, 2000, dan 2015 pertanyaanya, setelah saya calculate luas dalam bentuk luas (ha) kenapa setiap tahun total Luas nya berbeda pada kecamatan tersebut ? padahal saya sudah clip dengan benar, sebelum menghitung, contoh luas kecamatan 100 ha, setelah saya buat peta tutupan lahan, total nya tidak 100 ha, ada yang 90 ha, 80 ha, apakah piksel pada citra landsat mempengaruhi total luas tersebut ? 2. kenapa setiap pembuatan peta tutupan lahan, setiap orang berbeda- beda hasilnya ?? 3. bagaimana layout yang benar untuk peta tutupan lahan, point apa saja yang harus ditampilkan ? 4. apakah ada citra satelit dengan resolusi tinggi, selain google earth yang dapat didwnload secara gratis ? 5. apakah teman teman mempunyai monogram yang dapat dijadikan acuan dalam membuat sample jenis tutupan lahan pada citra landsat tm? untuk kelas 1. tambak 2. pemukiman 3. rawa 4. semak belukar 5. tanah kosong, contohnya seperti pemukiman, biasa berwarna pink pada piksel citra [lampirkan gambar] 6. saya punya masalah satu lagi, saya melakukan ground cek lapangan, untuk pemukiman warna piksel biasanya pink, suatu ketika saya membuka google earth pada daerah yang tidak terjangkau, saya melihat pada citra ada juga yang berwarna pink, saat melakukan penelusuran pada google earth daerah tersebut tidak ada pemukiman, yang ada hanya tanah kosong dengan tanaman pertanian, untuk itu saya minta bantuan teman teman yang mempunyai monogram yang dapat saya jadikan acuan pada daerah pesisir agar untuk memudahkan saya saja. trims, salam GIS Indonesia Dikky Setiawan ([email protected]) Quote Link to comment Share on other sites More sharing options...
Lurker Posted September 15, 2015 Report Share Posted September 15, 2015 ane coba jawab yah 1. apa metode yang digunakan untuk interpretasi? untuk landsat jika dengan asumsi situ menggunakan mode supervised interpretation maka pengenalan obyek akan sangat mempengaruhi, dan pembuatan sampling pixel juga sehingga praktis terjadi perbedaan interpretasi tiap kali dilakukan. untuk perbedaan luasan total metode clip dengan resolusi piksel tampaknya mempengaruh, bagaimana jika di konversi ke vektor dulu baru di cek luasannya. 2. sudah saya jawab di point satu 3. layout nya tentu saja menonjolkan tutupan lahannya, kelasnya harus tertuang di dalam tampilan layout, lebih menonjol dari pada informasi lain. 4. bisa menggunakan portal ina-sdi tetapi perlu koneksi internet, resolusi tinggi mungkin tidak setiap area ada, 5. belum pernah tau ada standar piksel untuk klasifikasi tersebut , mungkin teman lain ada yang bisa bantu 6. jangan terpaku pada warna, untuk melakukan interpretasi harus juga dipertimbangkan rona, kekasaran, polanya juga, dll, mirip dengan kunci interpretasi untuk FU. warna saja bukan patokan, dan juga diperhatikan pada saat interpretasi , komposit warna yang digunakan. hanya mecoba menjawab, monggo yang lain bisa menambakan 1 Quote Link to comment Share on other sites More sharing options...
Recommended Posts
Join the conversation
You can post now and register later. If you have an account, sign in now to post with your account.